wa-button{color:#fff;margin:0 auto;padding:0;font-size:14px;font-weight:700} .wa-button a{color:#fff;margin:0 auto;padding:10px 8px;background:# 4dc247} .wa-button i{font-weight:400;margin:0 10px 0 0}

Selasa, 20 Maret 2018

BERBEKAL KALENDER BEKAS, FDS TETAP JALAN



Bondowoso, 18 Maret 2018 : Pertemuan Kelompok di Desa Blimbing Kec. Klabang Kab. Bondowoso Prov. Jawa Timur.

Dari kejauhan kami lihat lilitan kertas panjang menjulang di sela tas punggung pendamping sosial yang baru bergabung dengan SDM PKH di Tahun 2018 ini, bersama kemudian kami memasuki rumah seorang warga. Disanalah Pertemuan kali ini berlangsung . Pertemuan ini diwarnai keceriaan dan senda gurau dari para peserta PKH di Desa Blimbing Kec. Klabang. Mereka terlihat bahagia dan menjalin interaktif yang baik dengan pendamping sosial. Kelompok blimbing 1 dengan jumlah 50 kpm berkumpul di rumah ketua kelompok bernama indahwati yang memiliki usaha Bakso diujung gang rumahnya yang bersama suami saling berbagi tugas dalam menjaga dagangan usaha mereka. Dihadiri oleh Pendamping Sosial bernama Agung Putra Wisnu Wardana dan Pekerja Sosial Supervisor Dwi Fany Herdiantony dan Kurniawan Eko Septianto kegiatan ini berlangsung.
Rumah yang berhimpitan menjadi pandangan pertama ketika kami menuju kerumah itu. berdinding triplek dan asbes potongan dengan rangka kayu. ruangan berbentuk persegi itu disekat menjadi huruf L untuk ruang tidur. alas tikar dipakai untuk menutupi lantai yang sebagian di keramik tegel oleh pemilik rumah. Ada kipas angin dipasang di tengah kumpulan ibu-ibu agar tidak merasa gerah ketika pertemuan itu.
Para ibu-ibu berkumpul sejak jam dua belas lebih, panas terik matahari tidak menghalangi kedatangan mereka satu per satu maupun berkelompok. Tepat pukul setengah satu sesuai kesepakatan bersama. Pendamping sosial memulai kegiatan itu, menjelaskan tujuan pertemuan saat ini dan melanjutkan dengan materi Pengasuhan dan Pendidikan Anak Sesi 1 : menjadi orang tua yang lebih baik. Dengan antusias dan gamblang pendamping sosial menjelaskan materi ini dibantu alat peraga hasil kreasi sendiri dibuat dari kalender bekas yang masih bisa dipakai belakangnya. Oleh pendamping kalender itu dijadikan alat untuk menulis materi dari langkah satu sampai langkah delapan. Disela-sela pemberian materi sesekali pendamping memberikan salam Halo - Hai dengan lambaian tangan ke atas yang disambut oleh ibu-ibu KPM agar mereka kembali fokus ke pendamping. Pemberian materi pun berlanjut dengan tanya jawab dan melihat film animasi edukasi yang telah disiapkan oleh pendamping. selain itu pendamping juga menyampaikan cara-cara menjadi orang tua yang lebih baik seperti menjaga perkataan dan perbuatan harus sesuai/sama, menanamkan perilaku dan pikiran positif, tidak berkonflik di depan anak, saling mendukung dalam pengasuhan anak antara suami-istri, dll. Serta mempraktekkan permainan Kepala-punduk-lutut-kaki dengan tempo biasa, sedang, sampai cepat dengan sesekali melakukan kesalahan ucapan dan gerakan dalam permainan ini.
Ucapan pendamping sosial yang bisa kami tangkap dari sekian banyak materi itu adalah 3 kata kunci yaitu : kata “Tolong, Maaf dan Terima Kasih” menjadi point penting serta mendapat anggukan dari para ibu-ibu, dan meminta para KPM untuk mempraktekkannya di rumah masing-masing. Kegiatan ini menambah semangat dan keceriaan ibu - ibu peserta yang hadir, memberikan pengetahuan tentang pengasuhan  dan pendidikan anak dengan harapan merubah perilaku ibu-ibu ini dan memberikan tambahan wawasan agar mereka bisa mempraktekkan dan menularkan ke keluarga mereka masing-masing.
Diakhir pertemuan, kami Pekerja Sosial Supervisor memberikan tambahan tepuk semangat dan gerak P2K2 agar memudahkan mereka mengingat pertemuan ini. Peksos Supervisor juga memberikan pengetahuan PKH serta Hak dan Kewajiban peserta PKH. Dari awal sampai akhir mereka memperlihatkan antusiasmenya dalam pertemuan ini. bahkan ketika mengakhiri pertemuan ini kami berfoto bersama dan ada salah satu ibu peserta PKH yang secara khusus meminta foto dengan Peksos Supervisor dan menggandeng tangan seakan jalinan ibu dan anak terjalin diantaranya. Secara tupoksi kami mengadvokasi Pendamping Sosial untuk tetap semangat menjalankam tugas pendamping terutama dalam menjalankan tugas pertemuan kelompok/P2K2/FDS. Serta menghimbau para ibu ibu peserta PKH tetap solid dan giat dalam menjalankan salah satu kewajiban mereka yaitu kegiatan FDS. P2K2 disini adalah sebagai alat pengikat kebersamaan dan menjalin persaudaraan.             
Peksos Supervisor  -Fany-

Senin, 12 Maret 2018

THE POWER OF FDS “Kebersamaan dan Kerukunan Kelompok PKH Dusun Drasah Desa Kalitapen”

              Kemasan berbeda ditunjukkan kepada kami, ketika KPM PKH Kelompok Drasah menyambut dengan kehangatan dan keceriaan. di depan sebuah rumah Ketua Kelompok PKH bernama Herni Purwanti. kumpulan ibu - ibu berseragam kaos putih dengan tulisan di punggungnya “PKH Dusun Drasah” dengan bangga mereka kenakan. dipadu dengan udeng diikatkan di kepala mereka bernuansa merah menambah semarak seakan memperingati hari kemerdekaan RI - merah -putih. dibawah terop bilah bambu dan terpal mereka berkumpul. di depan ada deretan kursi dan meja yang sudah disiapkan oleh mereka untuk menyambut kami.





                Hadir pada acara itu Ketua PPKH Kab. Bondowoso sekaligus Kabid Linjamsos Dinas Sosial Kab. Bondowoso, Ibu Anisatul Hamidah,M.Si, Korwil PKH Jatim 2 Bapak Ir. M. Zainul Arifin, M.P, Korkab Bondowoso 2 Bapak Hosyairi, S.Ag, Pekerja Sosial Supervisor Bapak Dwi Fany Herdiantony, S.Sos, M.M., Kepala Desa Kalitapen Bapak Heru Cahyono, Staf Dinas Sosial Bidang Linjamsos, APD Kabupaten Bondowoso, dan Pendamping Sosial Kecamatan Tapen dan sekitarnya. masing - masing memberikan sambutan dan apresiasi atas inisiatif Ibu - Ibu kelompok PKH Dusun Drasah ini.
                Acara berlangsung dipandu oleh seorang anak KPM yang masih duduk di bangku SMP. Pelantunan Lagu Indonesia Raya , Mars PKH, dan Yel - yel PKH, menjadi hal wajib yang dilakukan dalam setiap kegiatan PKH , disambung dengan Senam PKH yang merupakan modifikasi kreasi ibu -ibu KPM dari hasil inspirasi “CHICKEN DANCE” yang pernah diberi oleh Pendamping. Atraksi dan penampilan dari ibu - ibu kelompok PKH dan Anak KPM juga menyemarakkan acara ini. inisiatif KPM seperti ini juga tidak luput dari kerja keras pendamping PKH. Mereka menampilkan tarian, gerak dan lagu diiringi alat musik dari kentongan dan peralatan rumah tangga seperti drum platik bekas , tutup panci, dsb. iringan lagu mengalun disambut dengan penampilan kesenian lokal lagu Gambang Suling dan Dunia PKH dimana lirik yang mereka buat menggunakan syair yang menggambarkan kegembiraan dan kebanggaan mereka sebagai Ibu PKH dan ucapan syukur kepada PKH atas Bantuan yang selama ini mereka terima. persembahan gerak juga diberikan oleh 5 remaja dan 1 anak kecil diiringi lagu dan gerakan dance modern.
                Dalam kesempatan itu juga sambutan Ibu Kabid Linjamsos menyampaikan bahwa bertepatan dengan Hari Perempuan International kemarin merupakan berkah dan Ibu - ibu KPM jangan merasa rendah diri, banggalah menjadi ibu rumah tangga yang mampu menjaga anak 24 jam. “Bekerja dari terbit Fajar sampai tenggelamnya mata Bapak “ sahut beliau di ikuti gelegar tawa Ibu - ibu KPM seakan mengiyakan pernyataan itu. Ibu tidak mengeluh, tetap ikhlas demi anak dan keluarga. Bahkan sambutan Pendamping Sosial SUFI DHARMA menyatakan apreasiasi dan kebanggannya untuk Ibu-ibu KPM yang telah didampinginya dan merasa surprise dikarenakan kegiatan ini hanya dikabari satu kali dan langsung mendapat undangan dari ketua kelompok.
                Sambutan KorKab juga tidak kalah pentingnya mengutarakan tentang Hak dan Kewajiban Peserta PKH. ditambah dengan sambutan KorWil yang memberikan penguatan tentang PKH merupakan Program nasional untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat dan menyampaikan bahwa jika peserta PKH ada yang mandiri dan mampu jika berkenan bisa keluar dari kepesertaan PKH bisa menjadi indikator keberhasilan program dan kebanggaan tersendiri bagi pemerintah. demikian juga sambutan Kades Kalitapen yang mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada PKH atas bantuan nya bagi warga Kalitapen. selain itu juga Peksos SPV memberikan ice breaking Tepuk semangat dan gerakan P2K2 agar lebih mudah diingat oleh ibu - ibu KPM.
                Sela -sela kegiatan itu juga Ketua kelompok menginformasikan bahwa jumlah kelompok di Dusun Drasah sebanyak 59 KPM berpartisipasi dan bekerjasama agar kegiatan itu berjalan dengan lancar. 35 KPM kami hitung mempersembahkan penampilan mereka secara bersama - sama, sisa nya membantu kelancaran acara denngan tugas nya masing - masing seperti di bagian dapur. disampikan juga oleh Ketua Kelompok bahwa di Kelompok mereka juga sudah memiliki insiatif dalam kegiatan Teras Organic, Kegiatan Simpan Pinjam, dan Kesenian seni budaya.
                Yang menarik perhatian adalah syair -syair lagu yang digubah dan merupakan hasil karya mereka adalah syair syair yang menggugah dan merupakan ungkapan kegembiraan mereka. Apresiasi Pendamping Sosial yaitu Bapak Sufi Dharma yang dipanggil ibu - ibu sebagai Pak Sopi yang ramah , baik hati dan murah senyum adalah memberikan sambutan dan saweran atas penampilan ibu - ibu dampingannya, disambut oleh Korwil dan Dinas Sosial Kab. Bondowoso sebagai tali asih. Memang dirasakan bahwa acara itu adalah acara Kebersamaan dan Kerukunan Kelompok PKH Dusun Drasah Desa Kalitapen yang mereka ungkapkan melalui kegiatan ini.
                Kami pun yang hadir serta masyarakat sekitar yang menyaksikan penampilan ibu KPM merasa bangga dan terhibur. Akhir di kegiatan itu kami diberi suguhan makanan dan minuman yang merupakan berkah dan ucapan syukur mereka atas Program keluarga Harapan dimana mereka sangat terbantu, dan memiliki harapan ke depan akan keluarga mereka menjadi lebih baik daripada kondisi yang sekarang.


Oleh : Dwi Fany Herdiantony, S.Sos,M.M.

Pekerja Sosial Supervisor

Selasa, 20 Februari 2018

DINAS SOSIAL KABUPATEN BONDOWOSO SALURKAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan PKH. Program Perlindungan Sosial yang juga dikenal di dunia internasional dengan istilah Conditional Cash Transfers (CCT) ini terbukti cukup berhasil dalam menanggulangi kemiskinan yang dihadapi negara-negara tersebut, terutama masalah kemiskinan kronis. 

Melalui PKH, KPM didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan, dan pendampingan, termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program komplementer secara berkelanjutan. PKH diarahkan untuk menjadi tulang punggung penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional. 

Sasaran PKH merupakan keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin yang memiliki komponen kesehatan dengan kriteria ibu hamil/menyusui, anak berusia nol samapai dengan enam tahun. Komponen pendidikan dengan kriteria anak SD/MI atau sederajat, anak SMA/MTs atau sederajat, anak SMA /MA atau sederajat, dan anak usia enam sampai 21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun. Sejak tahun 2016 terdapat penambahan komponen kesejahteran sosial dengan kriteria lanjut usia, dan penyandang disabilitas diutamakan penyandang disabilitas berat. 

KPM PKH harus terdaftar dan hadir pada fasilitas kesehatan dan pendidikan terdekat. Kewajiban KPM PKH di bidang kesehatan meliputi pemeriksaan kandungan bagi ibu hamil, pemberian asupan gizi dan imunisasi serta timbang badan anak balita dan anak prasekolah. Sedangkan kewajiban di bidang pendidikan adalah mendaftarkan dan memastikan kehadiran anggota keluarga PKH ke satuan pendidikan sesuai jenjang sekolah dasar dan menengah. KPM yang memiliki komponen kesejahteraan social berkewajiban memberikan makanan bergizi dengan memanfaatkan pangan lokal, dan perawatan kesehatan minimal satu kali dalam satu tahun terhadap anggota keluarga lanjut usia mulai dari 70 (tujuh puluh) tahun, dan meminta tenaga kesehatan yang ada untuk memeriksa kesehatan, merawat kebersihan, mengupayakan makanan dengan makanan lokal bagi penyandang disabilitas berat. 

Penyaluran bantuan sosial PKH diberikan kepada KPM yang ditetapkan oleh Direktorat Jaminan Sosial Keluarga. Penyaluran bantuan diberikan empat tahap dalam satu tahun, yakni tahap I sebesar Rp. 500.000,- tahap II sebesar Rp 500.000,- tahap III sebesar Rp. 500.000,- dan tahap IV sebesar Rp.390.000.-. sehingga masing-masing KPM (Keluarga penerima Manfaat ) PKH menerima Rp 1.890.000,- setiap tahun. 

Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu Kabupaten penerima bantuan PKH sejak tahun 2007., pada tahun 2018 ini tercatat lebih dari 45.000 KPM yang berhak menerima bantuan PKH. Pada bulan Februari 2018 ada 7719 KPM baru yang menerima bantuan PKH dan disalurkan sejak tanggal 6 pebruari 2018 sampai tanggal  22 pebruari 2018 di beberapa titik di kecamatan masing-masing.

Pada saat penyaluran PKH, KPM sangat antusias mendatangi lokasi penyaluran yang sudah ditetapkan oleh pihak kecamatan masing-masing dan Dinas sosial kabupaten bondowoso dengan difasilitasi oleh pendamping PKH dan Bank Negara Indonesia (BNI). Proses penyaluran PKH berjalan lancar dan kondusif.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso, bapak H. Amir Hidayat, Msi. Berharap bantuan PKH dapat mengurangi kemiskinan dan menurunkan kesenjangan antar kelompok miskin di Kabupaten Bondowoso, karena dengan program keluarga harapan, masyarakat (KPM) lebih memiliki akses pada fasilitas layanan kesehatan dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka.